SURAU DAN PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENGEMBANG MASYARAKAT ISLAM DI INDONESIA (KAJIAN PERSPEKTIF HISTORIS)

Muhammad Furqan

Abstract


As an old legacy, the function of the mosque in Minangkabau has gradually developed. At first surau functioned as a place for traditional ceremonies, then developed into a place of worship and gathering of young people to learn various knowledge and skills. In addition, adult men who are not married or who have been widowers make surau as a place to rest at night. This means that the mosque at that time had a dual role, in addition to being an educational institution as well as a social institution. During a time of change, the education system does not only provide a study of the Qur'an and the study of books and orders. But it has been added to the teaching of a number of religious literature such as the book of jurisprudence, nahwu, sharaf and Sufism. Judging from the history of the emergence of pesantren and madrasa in Indonesia, pesantren first appeared compared to madrasa. This means that the education process in pesantren can be said to be the parent of the current developing education process. From the beginning, the more dominant pesantren curriculum was related to religious lessons sourced from Arabic yellow books. Whereas general lessons are hardly studied at all. But along with the demands of the times, there are already some pesantren that incorporate general lessons into their curriculum, so that modern pesantren are born which seek to integrate religious and general knowledge into their curriculum. In addition, the pesantren curriculum also seeks to equip its students with various life skills as capital to enter the community after they have completed their education at the pesantren. The role and existence of the surau and Islamic boarding school as one of the original Indonesian community development institutions must indeed be preserved and monitored for its development, because the presence of the surau and Islamic boarding school in the midst of the community is in addition to empowering the community as well as a forum to prepare capable Ulama cadres mastering and understanding the Qur'an and al-Hadith properly and correctly and in accordance with the needs of the community.

Keywords: Surau, Islamic Boarding School, Islamic Community Development.


Full Text:

PDF

References


Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi, Yogyakarta: LKIS, 2001.

Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2001.

Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998.

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, Jakarta: Logos, 2000.

Budi Susanto, Gemerlap Nasionalitas Postkolonial, Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Christine Dobbin, Kebangkitan Islam dalam Ekonomi Petani yang Sedang Berubah, Sumatera Tengah 1787-1847, Jakarta: INIS, 1989.

Clifford Greertz, Islam yang Saya Amati: Perkembangan di Maroko dan Indonesia, terj. Hasan Basri, Jakarta: YIIS, 1982.

Deden Burhanuddin, Rumah Ibadah Bersejarah, Jakarta: Kemenag RI, 2013.

Departemen Agama RI, Nama dan Data Potensi Pondok-pondok Pesantren, Seluruh Indonesia, 1984/1985.

Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah: Pertumbuhan dan Perkembangan, Jakarta: Direktur Jenderal Kelembagaan AgamaIslam, 2003.

Hamka, Ayahku: Riwayat Hidup Dr. H. Abd Karim Abdullah dan Perdjuangan Kaum Agama di Sumatera, Jakarta: Umminda, 1982.

Hanum Asrorah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, Jakarta: LSIK, 1999.

Jajat Burhanuddin, Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Muslim dalam Sejarah Indonesia, Jakarta: Mizan Publika, 2012.

Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Modern, Jakarta: LP3ES, 1994.

Komaruddin Hidayat dan Putut Widjanarko, Reinventing Indonesia: Menemukan Kembali Masa Depan Bangsa, Jakarta: Mizan, 2008.

M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

M. Dawan Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren: Membangun dari Bawah, Jakarta: P3M, 1985.

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1993.

Martin van Bruinessen, Kitab, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan, 1999.

Mastuhu, Dinamika Sistem Pesantren, Jakarta: Sen INIS YX, 1994.

Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997.

Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam; Perubahan Konsep, Filsafat dan Metodologi Dari Era Nabi SAW Sampai Ulama Nusantara, Jakarta: Kalam Mulia, 2011.

Samsul Nizar, Sejarah dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam, Potret Timur Tengah Era Awal dan Indonesia, Jakarta: Quantum Teaching, 2005.

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelususri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2007.

Samsul Nizar, Sejarah Sosial dan Dinamika Intelektual: Pendidikan Islam di Nusantara, Jakarta: Kencana, 2013.

Silfia Hanani, Surau Aset Lokal yang Tercecer, Bandung: Humaniora Utama, Press, 2002.

Siti Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Umminda, 1982.

Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren: Solusi bagi Kerusakan Akhlak, Yogyakarta: ITTIQA Press, 2001.

Taufik Abdullah, Agama dan Perubahan Sosial, Jakarta: Rajawali, 1993.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v5i1.5132

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Sponsored by:

 

Member of:

    

Al-Ijitimaiyyah has been indexed by:

        

Reeference Tools:

 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
© All rights reserved 2024. al ijtimaiyyah, p-ISSN : 2654-5217 | e-ISSN : 2461-0755

JURNAL AL-IJTIMAIYYAH. Published by Center for Research and Community Service (LP2M). Managed by Department of Islamic Community Development Faculty of Da'wah and Communication, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.