Prosedur Ideal Pengakuan bagi Anak Luar Hasil Perkawinan Siri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010

Azka Aulia Abdillah, Siti Hamidah, Endang Sri Kawuryan

Abstract


This study aimed to discuss the forms of recognition of children resulting from unregistered marriages, the reasons for the need to recognize children resulting from unregistered marriages, and regulating procedures for filing recognition of children's status. The study used a normative juridical type with a conceptual approach and a statutory approach. The form of recognition for out-of-wedlock children was in the form of a notary certificate of recognition as well as a birth certificate based on the results of a DNA test (deoxyribonucleic acid). The reason for the need for legal recognition of the status of the child of unregistered marriage by his father was based on philosophical, sociological, and juridical reasons. The procedure for recognizing the status of a child was carried out by identifying the problem, checking DNA, getting married, and distributing inheritance.


Keywords


unregistered marriage, child recognition, istbat marriage

Full Text:

PDF

References


Alam, A. S. & Fauzan. (2008). Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Awaliyah, S. (2011). Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 24(2), 118-127.

Bachtiar. (2015). Problematika Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi pada Pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2009). Pengkajian Hukum tentang Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM.

Dayanto. (2018). Peraturan Perundangundangan di Indonesia: Konsep dan Teknik Pembentukannya Berbasis Good Legislation. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Djubаedаh, N. (2010). Pencаtаtаn Pernikаhаn dаn Pernikаhаn Tidаk Dicаtаtkаn Menurut Hukum Tertulis di Indonesiа dаn Hukum Islаm. Jakarta: Sinаr Grаfika.

Garwan, I. (2016). Hak-Hak Anak Hasil dari Perkawinan Siri Setelah Terjadinya Perceraian (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi RI No.46/PUU-VIII/2010). Jurnal Justisi Ilmu Hukum, 1(1), 64-78.

Hartanto, J. A. (2008). Kedudukan Hukum dan Hak Waris Anak Luar Kawin Menurut BW. Yogyakarta: Laksbany Press Indo.

Kusumah, M. W. (2004). Hukum dan Hak-Hak Anak. Jakarta: Rajawali Press.

Manan, A. (2005). Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta: Prenada Media Group

Manan, A. (2006). Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group.

Manan, B. & Harijanti, D. W. (2014). Memahami Konstitusi Makna dan Aktualisasi. Jakarta: Raja Grafindo.

Mаrzuki, P. M. (2005). Penelitiаn Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Mediа Group.

Munawwir, A. W. (1994). Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia. Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan PP AlMunawwir.

Musfira. (2017). Status Anak Nikah Siri (Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif). Dusturiyah, Jurnal Hukum Islam, Perundang-Undangan dan Pranata Sosial, 7(1), 7-20.

Olivia, F. (2014). Akibat Hukum Terhadap Anak Hasil Perkawinan Siri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Lex Jurnalica, 11(2), 130-142.

Prihatini, F. (2019). Dampak Nikah Siri Terhadap Istri dan Anak. Jurnal Hukum dan Pembangunan, edisi khusus, 165-177.

Putra, I. G. N.B. P, Budiono, A. R., & Susilo, H. (2020). Hak Mewaris Anak Luar Kawin Berdasarkan Pengangkatan Kakeknya Menurut Hukum Waris Adat Bali. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(1), 75-84.

Rahmawati, M., Widhiyanti, H. N., & Sumitro, W. (2018). Efektivitas Pembatasan Usia Perkawinan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 100-105.

Rofiq, A. (2013). Hukum Perdаtа Islаm Indonesiа. Jakarta: Rаjаwаli Pers.

Saraswati, R. (2015). Hukum Perlindungan Anak di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Simanjuntak, P. N. H. (2015). Hukum Perdata Indonesia. Jakarta: Prenada Media Grup.

Syamdan, A. D. & Purwoatmodjo, D. (2019). Hukum Perkawinan Siri dan Akibat Hukumnya. Notarius, 12(1), 452-466.

Tedjosaputro, L & Wibowo, W. (1989). Hukum Waris AB–Intestato. Semarang: Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Semarang.

Thaib, M. H. & Jauhari, I. (2004). Kapita Selekta Hukum Islam. Medan: Pustaka Bangsa Press.

Tutik, T. T. (2011), Pokok-Pokok Hukum Tаtа Negаrа Indonesiа Pаscа Аmаndemen UUD 1945. Jakarta: Cerdаs Pustаkа Publish.

Wahyuni, Safa’at, R. & Fadli, M. (2017). Kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Perjanjian Kawin Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XII/2015. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(2), 139-145.

Wibowo, R. T. A. & Luth, T. (2020). Akibat Hukum Anak yang Dilahirkan dalam Kawin Hamil. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(2), 233-240.

Yаsin, M. N. (2008). Hukum Perkаwinаn Islаm Sаsаk. Malang: UIN-Mаliki Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um019v6i1p1-10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  

View My Stats