Fungsi Legenda “Asal-Usul Telaga Ngebel” bagi Masyarakat Desa Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

Hening Larasati, Eggy Fajar Andalas

Abstract


Abstrak : Dalam kehidupan masyarakat Desa Ngebel hidup legenda mengenai asal-usul Telaga Ngebel. Legenda ini hingga saat ini masih hidup di dalam masyarakat dan menjadi bagian penting kehidupan masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi legenda asal-usul Telaga Ngebel bagi kehidupan masyarakat Desa Ngebel. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data penelitian adalah informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan perekaman. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan legenda ini berfungsi sebagai 1) sistem proyeksi masyarakat, 2) alat pendidikan, 3) hiburan, dan 4) alat pemaksa dan pengawas masyarakat. Berbagai fungsi ini lahir sebagai dampak dari keberadaan legenda asal-usul Telaga Ngebel yang hidup dalam masyarakat antargenerasi. Berbagai nilai-nilai ini diwariskan antargenerasi sehingga dipersepsi sebagai kebenaran bersama dan menjadi nilai kultural yang mengikat dalam kehidupan masyarakat Desa Ngebel. 

Kata kunci :  fungsi, legenda, Telaga Ngebel

 Abstract : There is a legend about the origin of Ngebel Lake in the life of the people of Ngebel Village. This legend is still alive in the community and become an important part of the life of the village community. The goal of this study is to explain the role of the legend of the origin of Ngebel Lake in the life of the people of Ngebel Village. This form of study is qualitative with ethnographic approach. Sources of research data are informants and documents. Data collection techniques were carried out by interview and recording. Data analysis using Milles and Huberman's model. The results show that this legend functions as 1) a community projection system, 2) an educational tool, 3) entertainment, and 4) a means of coercion and community monitoring. These numerous roles have arisen as a result of the existence of a legend of the origin of the Ngebel Lake, which lives in an intergenerational society. These various values are passed down between generations so that they are perceived as shared truths and become binding cultural values in the life of the people of Ngebel Village.

 

Keywords: function, legend, Lake Ngebel


Keywords


fungsi; legenda; Telaga Ngebel

Full Text:

PDF

References


Abdullah, O. S. (2017). Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjuan. Gramedia Pustaka Utama.

Andalas, E. F. (2014). Mitos Mbah Bajing dalam Sastra Lisan Masyarakat Dusun Kecopokan Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Universitas Negeri Malang.

Andalas, E. F. (2015). Mitos-Mitos Kabupaten Malang: Cara Orang Jawa dalam Menjelaskan Dunianya. Puitika, 11(2), 150–162.

Andalas, E. F. (2017). Dampak dan Fungsi Sosial Mitos Mbah Bajing bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat Dusun Kecopokan Kabupaten Malang Jawa Timur. Puitika, 13(1), 20–31.

Andalas, E. F. (2018a). Cerita Rakyat dan Tradisi Masyarakat Agraris Nusantara: Mitos Dewi Sri (Jawa) dan Legenda Putri

Mandalika (Sasak). In P. Karyanto (Ed.), Kisah-Kisah Perempuan dan Cerita Rakyat Nusantara (pp. 1–12). Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga.

Andalas, E. F. (2018b). Meninjau Kembali Identitas Jawa: Panji Sebuah Representasi Identitas Lokal Jawa Timur. Retrieved from researchgate.net

Aristama, M. F., Andalas, E. F., & Sugiarti, S. (2020). Dampak dan Fungsi Mite Semar bagi Kehidupan Masyarakat Lereng Gunung Arjuna. Poetika, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.22146 /poetika.55300

Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Pustaka Utama Grafiti.

Dundes, A. (1969). Folklore as a Mirror of Culture. Elementary English, 46(4), 471–482. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/41386525

Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: Media Presindo.

Finnegan, R. H. (1979). Oral Poetry: Its Nature, Significance, and Social Context. Cambridge University Press.

Harinayuetik, A. W. (2021). Tradisi Larungan di Telaga Ngebel Perpsektif Islam. Inovatif, 7(1), 1–15. Retrieved from http://jurnal.staih.ac.id/index.php/inovatif/article/view/189

Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan. HISKI.

Karlina, S. (2007). Proses Belajar Kebudayaan pada Masyarakat Desa Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Universitas Negeri Malang.

Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. UIP.

Mitanto, M., & Nurcahyo, A. (2012). Ritual Larung Sesaji Telaga Ngebel Ponorogo (Studi Historis dan Budaya). Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 2(2), 36–53. https://doi.org/10.25273/ajsp.v2i2.1459

Mustikawati, T. A., Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2017). Analisis Pengembangan Sarana Prasarana Obyek Wisata Alam Telaga Ngebel dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Administrasi Bisnis, 53(2), 1–10. Retrieved from http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/2202/2598

Pentikainen, J. (1997). Ritual. In T. A. Green (Ed.), Folklore: An Encyclopedia of Beliefs, Customs, Tales, Music, and Art (pp. 733–736). ABC-CLIO.

Pramuditya, F. E. (2018). Tradisi Larungan Sesaji Ditinjau dari Hukum Islam. Universitas Islam Indonesia.

Pratiwi, Y., Andalas, E. F., & Dermawan, T. (2018). Penelitian Sastra Kontekstual. Kota Tua.

Pratiwi, Y., Andalas, E. F., Dermawan, T., & Maryaeni, M. (2018). Metode Penelitian Sastra Lisan Kontekstual. Kota Tua.

Putri, N. S., & Nugraha, O. A. (2017). Perbandingan Struktur, Fungsi, dan Nilai Budaya pada Legenda Telaga Ngebel. Pena Literasi, 3(2), 201–222. https://doi.org/10.26740/jpi.v3n2.p201-222

Saputro, A. W., & Albrianingrum, S. (2019). Wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo Tahun 1993-2000. Avatara, 7(1), 1–13. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/27960/25582

Sugiarti, Andalas, E. F., & Setiawan, A. (2020). Desain Penelitian Kualitatif Sastra. UMM Press.

Sugiarti, S., Andalas, E. F., Saraswati, E., & Kusniarti, T. (2019). Ekologi Budaya: Studi Ekologi dalam Bingkai Kajian Sastra Interdisipliner. Umm Press.

Sulistyorini, D., & Andalas, E. F. (2017). Sastra Lisan: Kajian Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Malang: Madani.

Supriadi, D., Wahjuni, E., & Widiyahseno, B. (2020). Pengembangan Destinasi Desa Wisata Alam Hutan melalui Program PIID PEL di Desa Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa, 1(2), 75–81. Retrieved from http://villages.pubmedia.id/index.php/villages/article/view/6

Syafrudin, D. (2009). Larung Risalah Do’a di Telaga Ngebel sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Kabupaten Ponorogo. Universitas Sebelas Maret.

Triyana, Y. (2011). Perancangan Film Animasi Dua Dimensi (2D) Tentang Legenda Terjadinya Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo. Universitas Negeri Malang.

Warto. (2012). Wayang Beber Pacitan: Fungsi, Makna, dan Usaha Revitalisasi. Paramita, 22(1), 56–68. https://doi.org/10.15294/paramita.v22i1.2914




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v17i1.3411

Refbacks

  • There are currently no refbacks.