Perspektif Lintas Budaya Australia-Indonesia dalam Puisi Terjemahan Sapardi Djoko Damono Mendorong Jack Kuntikunti

Derri Ris Riana

Abstract


Pemahaman lintas budaya sangat penting dalam penerjemahan. Dalam puisi terjemahan, permasalahan tidak hanya terletak pada penguasaan bahasa dan sastra, tetapi juga kata-kata budaya. Masalah penelitian adalah bagaimana representasi budaya Australia? dan bagaimana perspektif lintas budaya dan strategi penerjemahan dalam puisi terjemahan Mendorong Jack Kuntikunti? Tulisan ini bertujuan memaparkan representasi budaya Australia, serta menjelaskan  perspektif lintas budaya dan strategi penerjemahan dalam Mendorong Jack Kuntikunti. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat, serta wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca sumber data, yaitu kumpulan puisi Mendorong Jack Kuntikunti, mencatat kata-kata budaya, dan mencari strategi penerjemahan sesuai dengan teori Newmark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Australia memiliki kekhasan budaya yang berasal dari masyarakat multikultur, pekerjaan berupa pertanian dan peternakan, keragaman flora dan fauna, dan seni. Kata-kata budaya terdapat dalam lima kategori, yaitu ekologi berupa flora, fauna, dan nama geografis; kebudayaan material berupa makanan, rumah, dan sarana transportasi; kebudayaan sosial berupa pekerjaan dan kesenangan; organisasi, kebiasaan, kegiatan, prosedur, dan konsep berupa politik dan kesenian; dan gerak tubuh dan kebiasaan. Kekhasan budaya Australia memerlukan strategi penerjemahan, yaitu transferensi berupa kata pinjaman, serta menambahkan superordinat/kata umum; naturalisasi; kuplet dengan transferensi dan penerjemahan literal; kesepananan deskriptif; pemadanan budaya; dan kuplet.

 


Keywords


puisi terjemahan, Sapardi Djoko Damono, kata-kata budaya

Full Text:

PDF

References


Amanda, A. (2012). Jarak pada Dua Terjemahan Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono Satu Kajian Penerjemahan. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/2062/1920

Baker, M. (2011). In Other Words: A Coursebook on Translation. New York: Routledge.

Bery, A. (2007). Cultural Translation and Postcolonial Poetry. New York: Pallgrave Macmilan.

Brissenden dan Damono, S. D. (Ed. . (1991). Mendorong Jack Kuntikunti. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Buchbinder, D. (1991). Contemporary Literary Theory and the Reading of Poetry. South Melbourne: The Macmilan Company of Australia Pty Ltd.

Dolet, E. (1992). On The Way on Translating Well from One Language into Another. In Translation History Culture. New York: Routledge.

House, J. (2016). Translation as Communication across Languages and Cultures. New York: Routledge.

Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation (Prentice H). New York.

Newmark, P. (1998). More Paragraph on Translation. United Kingdom: Multilingual Matters.

Nida, E. (2000). Principles of Correspondence. In The Translation Studies Reader. London: Routledge.

Nurjana, M. (2017). Penerjemahan Kata Budaya Laskar Pelangi ke dalam Novel Bahasa Jepang Niji No Shoonentachi. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 7(1), 89--102. Retrieved from http://paradigma.ui.ac.id/index.php/paradigma/article/view/142

Pederson, J. (2007). Cultural Interchangeability: The Effects of Substituting Cultural References in Subtitling. Perspectives: Study of Translatology, 15(1), 30--48. Retrieved from https://academic.csuohio.edu/kneuendorf/frames/subtitling/Pedersen.2007.pdf

Puspani, Ida Ayu Made dan Indrawati, N. L. K. (2018). Translation Procedures in Translating English Poem into Indonesian. International Journal of Applied Linguistics & English Literature, 7(2), 12. Retrieved from https://www.journals.aiac.org.au/index.php/IJALEL/article/view/4819/3646

Rachmawati, R. (2019). Strategi Penerjemahan dalam Tiga Puisi Taufik Ismail. Jurnal Genta Bahtera, 5(2). Retrieved from http://gentabahtera.kemdikbud.go.id/index.php/gentabahtera/article/view/93/62




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v17i1.3351

Refbacks

  • There are currently no refbacks.