Faktor Risiko Air Ketuban Keruh Terhadap Kejadian Sepsis Awitan Dini pada Bayi Baru Lahir

Muhammad Sholeh Kosim, Arsita Eka Rini, Lisyani B Suromo

Sari


Latar belakang. Sepsis neonatorum merupakan masalah utama dan penyebab kematian terbanyak di negara
berkembang. Air ketuban keruh bercampur mekonium merupakan salah satu faktor risiko sepsis bayi baru
lahir dan terjadi pada sekitar 10%-20% seluruh kelahiran.
Tujuan. Membuktikan air ketuban keruh merupakan faktor risiko kejadian sepsis awitan dini pada bayi
baru lahir.
Metode. Penelitian menggunakan desain kohort. Subjek adalah bayi dengan kriteria inklusi dan lahir
dengan air ketuban keruh bercampur mekonium di RS Dr. Kariadi bulan Oktober 2009 – Maret 2010.
Bayi lahir dengan air ketuban jernih sebagai kontrol. Air ketuban diambil pada hari ke-1, biakan darah,
dan pemeriksaan darah tepi pada hari ke-5. Analisis statistik menggunakan chi square, Mann Whitney, dan
risiko relatif (95% confidence interval).
Hasil. Subjek 70 bayi lahir dengan air ketuban keruh berisiko 10x lebih tinggi mengalami sepsis (95%
CI=1,3-74,0; p=0,003). Risiko relatif adanya kuman pengecatan Gram (+) di dalam air ketuban terhadap
terjadinya sepsis 1,4 (95%CI=0,3-6,8;p=0,6) dan adanya kedua jenis kuman Gram (+) dan (-) 2,4 (95%
CI=0,7-7,7; p=0,2). Risiko relatif bayi dengan air ketuban mengandung biakan E coli mempunyai risiko
kejadian sepsis 3,8 (95%CI=0,8-17,0;p=0,057) dan biakan non E coli 2,4 (95% CI=0,4-13,1; p=0,4).
Faktor risiko lain adalah adanya kuman dalam biakan darah, berisiko 6,3 x lebih tinggi mengalami sepsis
(95% CI=1,4-29,3; p=0,02).
Kesimpulan. Air ketuban keruh merupakan faktor risiko terjadinya sepsis bayi baru lahir awitan dini. Jenis
kuman pengecatan Gram dan biakan kuman dalam air ketuban bukan merupakan faktor risiko terjadinya
sepsis awitan dini


Kata Kunci


sepsis; air ketuban keruh bercampur mekonium

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aminullah A. Masalah terkini sepsis neonatorum.

Dalam: Hegar B, Trihono PP, Irfan EB penyunting.

Update in neonatal infection. Naskah lengkap

pendidikan kedokteran berkelanjutan IKA XLVIII.

Child health research. Project special report : reducing

perinatal and neonatal mortality, report of a meeting,

Baltimore, Maryland,1999;3:6-12. Didapat dari : http://

www.reproline.jhu.edu/english/2mnh/perinatal.pdf

Lawn J. The healthy newborn: A reference manual for

program managers.Available at: www.cdc.gov/nccdphp/drh/

health_newborn.htm.

Gerdes JS. Diagnosis and management of bacterial

infection in the neonate. Pediat Clin N Am 2004; 51:

-59

Rohsiswatmo R. Kontroversi diagnosis sepsis neonatorum.

Dalam: Hegar B, Trihono PP, Irfan EB

penyunting. Update in neonatal infection. Naskah

lewngkap pendidikan kedokteran berkelanjutan IKA

XLVIII. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.h.32-4.

Anonymous. Protap pelayanan perinatal risiko tinggi

RSDK. Unpublished.

Gomella TL. Neonatal sepsis. Dalam: Gomella TL,

Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE penyunting.

Neonatology Management Procedures on Call Problem

Diseases Drugs. Edisi ke-4. New York: Lange Medical

Books/McGraw Hill;1999.h.408-14

Bellig LL, Ohning BL. Neonatal sepsis. Didapat dari:

http://author.emedicine.com/PED/topic2630.htm.

Jazayeri A, Jazayeri MK, Sahinler M, Sincich T. Is

meconium passage a risk factor for maternal infection in

term pregnancies? Obstet Gynecol 2002; 99:548-52.

Adair CD, Ernest JM, Ramos LS, Burrus DR, Boles ML,

Veille JC. Meconium stained amniotic fluid associated

infectious morbidity : a randomized, double-blind trial

of ampicillin-sulbactam prophylaxis. Obstet Gynecol

; 88:216-20.

Tran SH, Caughney AB, Musci TJ. Meconium stained

amniotic fluid is associated with puerperal infections.

Obstet Gynecol 2002;189:746-50.

Rao S. Pavlova Z, Incerpi MH, Ramanathan R.

Meconium stained amniotic fluid and neonatal

morbidity in near term and term deliveries with acute

histologic chorioamnionitis and/or funisitis. J Perinatol

;21:537-40.

Chiesa C, Alessandra Panero A, Osborn JF, Simonetti AF,

Pacifico1 L. Diagnosis of neonatal sepsis: a clinical and

laboratory challenge. Clinical Chemistry 2004;50:279-87

Romero R, Hanoaka S, Mazor M, Athanassiadis AP,

Callahan R, Hsu YC, Nores J, Jimenez C. Meconium

stained amniotic fluid: a risk factor for microbial

invasion of the amniotic cavity. Am J Obstet Gynecol

;164:859-62.

Shah GS, Budhathoki S, Das BK Mandal RN. Risk factor

in early neonatal sepsis. Kathmandu University Medical

Journal 2006;4:187-91.

Yoder MC, Pollin RA. Developmental immunology.

Dalam: Klaus MH, Fanaroff AA penyunting. Care of

the high risk neonate. Edisi ke-5. Philadelphia: W.B.

Saunders Company; 2001. h. 78-85.




DOI: http://dx.doi.org/10.14238/sp12.3.2010.135-41

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Informasi Editorial:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No 5, Jakarta 10430, Indonesia
Phone/Fax: +62-21-3912577
Email: editorial [at] saripediatri.org

Lisensi Creative Commons
Sari Pediatri diterbitkan oleh Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.