DESAIN JARINGAN RAWA DI WILAYAH KANTAN KECAMATAN PANDIH BATU KABUPATEN PULANG PISAU
(1) Universitas Kristen Palangka Raya
(*) Corresponding Author
Sari
Daerah rawa di Indonesia mempunyai lahan seluas 39.424.500 hektar.Jumlah rawa Pasang surut di Kabupaten Pulang Pisau 9.063.000 hektar, di Kecamatan Maliku 350.000 hektar. Daerah rawa di Pangkoh V dan VI dibangun pada Tahun 1983 meliputi jaringan drainase saluran primer sepanjang 27 km saluran Sekunder sepanjang 599 km, dan selesai pada tahun 1985 dengan luas areal 9246 hektar. Pada tahun 1985 transmigrasi di datangkan dari luar kecamatan, Sebagian dari penduduk Kalimantan Tengah dengan tujuan memanfaatkan lahan rawa yang ada. Dengan kondisi saluran sekunder di Wilayah Kantan Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau. yang tidak berfungsi oleh sebab alih fungsi lahan pertanian, banyak jadi lahan perkebunan, masalahnya tingkat keasaman air masih tinggi, sehingga tanaman padi jadi tidak normal. Oleh karena itu perlu adanya desain jaringan rawa yaitu jaringan sekunder. Secara umum penelitian di lakukan dalam beberapa tahap,yaitu: pengumpuan data,analisis data, evaluasi kapasitas, dan desain sistem drainase. Jenis data yang dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa peta, data curah hujan bulanan dan beberapa data lainnya. Disamping untuk analisis, data sekunder tersebut juga akan dijadikan pedoman dalam pengumpulan data primer. Data primer yang dikumpulkan anatara lain perhitungan curah hujan dengan cara normal, log normal, log pearson III, dan Gumbel. Dari perhitungan curah hujan data Gumbel yang paling akurat, sehingga dijadikan pedoman dalam perhitungan profil memanjang dan melintang saluran. Untuk menentukan debit drainase rencana (Qr) dan besaran kapasitas pengaliran drainase (Qs). Jika Qr > Qs akan dilakukan perencanaan ulang terhadap kapasitas pengaliran. Besarnya volume debit air pada sistem jaringan irigasi yang dialirkan melalui saluran sekunder umur rencana 5 tahun (X¬TR= 5 Tahun) dengan menggunakan distribusi probalitas Gumbel adalah 495,303 mm. Intensitas curah hujan 165,43 mm/jam.Menormalisasi kapasitas 122 saluran yang berfungsi dan perbaikan 28 saluran yang tidak berfungsi dengan ketinggiaan air 1,50 m untuk menghilangkan kadar asam tanah di sekitar 150 saluran sekunder. perhitungan saluran sekunder, diambil dari perencanaan debit aliran perhitungan yang terbesar yaitu Q = 22,40 m3/dt > Qr (Debit drainase rencana kumulatif = 16,21 m3/dt). Dimensi penampang pada 122 saluran sekunder dan perbaikan 28 saluran yang tidak berfungsi itu semua di normalisasi.
Kata Kunci : Desain, Jaringan Drainase, Metode, Analisa, Dimensi, Irigasi, Debit Air Dan Evaluasi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Chow, V.T., 1992. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1986. Standar Perencanaan Irigasi. Galang Persada. Bandung.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1990. Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan. Jakarta.
Edwariansyah, 2008. Tugas Akhir, Identifikasi Banjir dan Pengendaliannya pada Sistem Jaringan Drainase Perumahan Bukit Raya di Kota Sampit. Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.
Firman, M Sahlana, 2005. Tugas Akhir, Studi Evaluasi Sistem Drainase pada Ruas Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. Institut Teknologi Nasional, Malang.
Hindarko, 2000. Drainase Perkotaan. Es-HA, Yogyakarta.
Kamiana, I Made. 1987. Modul Kuliah Hidrologi. Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.
Notodihardjo, Mardjono. 1998. Drainase Perkotaan. Universitas Tarumanagara, Jakarta.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan Kimpraswil, Departemen Pekerjaan Umum, 2002. Kriteria Desain Bangunan Pengendalian Banjir. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Bandung.
Soemarto , C.D., 1987. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional. Surabaya.
Soewarno,1995. Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data Hidrologi Jilid II. Nova, Bandung.
Subarkah, Imam. 1978. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Idea Dharma, Bandung.
Sunggono, V. 1984. Buku Teknik Sipil. Nova, Bandung.
Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Andi, Yogyakarta.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset, Yogyakarta.
http://www.air.bappenas.go.id
DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jk.v3i2.4062
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.