Perbuatan Melawan Hukum Dan Menyalahgunakan Wewenang Dalam Tindak Pidana Korupsi

Indra Gunawan

Abstract


Acts against the law and abuse of authority in a criminal act of corruption are elements that determine whether or not an act can be declared a criminal act. Both of these acts are important to distinguish the boundaries in criminal acts of corruption and also interesting to talk about.There are two legal subjects in a criminal act of corruption, namely a person or every person and corporation as perpetrators and those who can be held liable for criminal acts of corruption committed by their management. Against the law (wederrechtelijk) is one of the elements of a criminal offense in article 2 paragraph (1)of the UUPTPK namely the special unlawful nature. It is referred to as a special unlawful nature because the word against law is explicitly stated in the offense formulation in article 2 paragraph (1) of the UUPTPK. Abusing is defined as the existence of rights or powers that are not carried out properly as it has benefited others, children, grandchildren, family or cronies.There is also misusing the opportunity or time on the perpetrators in connection with the position. Misusing advice means abusing equipment or facilities attached to the perpetrator because of his position.

Key-words : Against the Law, Abuse, authority, Corruption Crime


Full Text:

PDF

References


A.Zainal Abidin, Hukum Pidana I, Sinar Grafika, Jakarta, 2007.

Adami Chazawi, Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di Indonesia, Bayumedia Publishing, Malang, 2005.

Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

Chairul Huda, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Jakarta, Kencana, 2006.

Darwin Prints, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Citra Adtya Bakti, Bandung, 2002.

Erman Rajagukguk, Pengertian Keuangan Negara dan Kerugian Negara, Makalah yang Disampaikan pada Seminar Pengertian, Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Tanggal 26 Juli 2006.

EY Kanter,. & SR. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapanya, Storia Jakarta, Jakarta, 2002.

J.M. van Bemmelen, Hukum Pidana I: Hukum Pidana Material Bagian Umum, Diterjemahkan oleh Hasan, Bina Cipta, tanpa tempat 1984.

Jan Remmelink, Hukum Pidana, Komentar Atas Pasal-Pasal Terpenting dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

Mahrus Ali, Hukum Pidana Korupsi, UII Press, Yogyakarta 2016.

Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana,: Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

Nur Basuki Minarmo, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, Leksbang Mediatama, Yogyakarta, 2009.

P.A.F Lamintang,. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung 1984.

R. Wiyono, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta 2009.

Roeslan Soleh, Sifat Melawan Hukum Dari Perbuatan Pidana, Aksara Baru, Jakarta, 1987.

SR. Sianturi, Tindak Pidana di KUH Pidana, Alumni AHM-PTHM, Jakarta, 1983.

Tongat, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif Pembaharuan, UMM Press, Malang. 2008.




DOI: https://doi.org/10.30743/jhk.v19i2.2390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Indra Gunawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Hukum Kaidah: Media Komunikasi dan Informasi Hukum dan Masyarakat

Fakultas Hukum - Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217

Website: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jhk
Email: hukum_kaidah@fh.uisu.ac.id

Jurnal Kaidah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License