PENELITIAN PENAMBAHAN BAHAN LIMBAH TETES TEBU DARI PABRIK GULA MERITJAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON

Authors

  • Nanda Ade Kurniawan Fakultas Teknik Universitas Kadiri
  • Sigit Winarto Fakultas Teknik Universitas Kadiri
  • Ahmad Ridwan Fakultas Teknik Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jurmateks.v2i1.395

Keywords:

Concrete Asphalt, Molases mixture, Marshall Quotient, Road Construction

Abstract

Asphalt concrete as a material for road construction has long been known and used widely in road construction. Its use in Indonesia is increasing from year to year. This is because asphalt concrete has several advantages compared to other materials, including a relatively lower price than concrete, its ability to support high vehicle weight loads, and can be made from locally available materials and has good resistance to weather. The purpose of this study was to determine the effect of add sugarcane waste as a concrete asphalt mixture and look for out what percentage of the mixture of molasses waste on asphalt concrete to reach the optimum point. From the calculation of the addition of molasses to the concrete asphalt mixture with levels of 5%, 10%, and 15% yield Marshall Quotient (MQ), namely 395 kg / mm, 293 kg / mm, and 817 kg / mm. From these results, it can be concluded that the addition of molasses with a variation of 15% has an optimal result compared to 5%, 10% addition of molasses.

Aspal beton sebagai bahan untuk konstruksi jalan sudah lama dikenal dan digunakan secara luas dalam pembuatan jalan. Penggunaannya pun di Indonesia dari tahun ke tahun makin meningkat. Hal ini disebabkan aspal beton mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan bahan-bahan lain, diantaranya harganya yang relatif lebih murah dibanding beton, kemampuannya dalam mendukung beban berat kendaraan yang tinggi dan dapat dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan limbah tetes tebu sebagai bahan campuran pada aspal beton dan Mengetahui berapa persentase campuran limbah tetes tebu pada aspal beton agar mencapai titik optimum. Dari hasil perhitungan penambahan tetes tebu pada campuran aspal beton dengan kadar 5%, 10% dan 15% menghasilkan Marshall Quotient (MQ) yaitu antara lain 395 kg/mm, 293 kg/mm, dan 817 kg/mm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan tetes tebu dengan variasi 15% memiliki hasil yang optimal dibandikan dengan 5%, 10% penambahan tetes tebu.

References

C. Yulianto, Y. Cahyo, A. Ridwan, and A. I. Candra, “PENELITIAN PENAMBAHAN BAHAN ADITIF KAPUR PADAM SEBAGAI BAHAN PENGISI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL BETON,†Jurmateks, vol. 1, no. 2, pp. 204–215, 2018.

S. Anam and H. Pratikto, “PENGUJIAN PERKERASAN ASPAL PORUS DENGAN Fakultas Teknik Universitas Kadiri,†Ukarst J. Univ. Kadiri Ris. Tek. Sipil, vol. 2, no. 2, pp. 154–163, 2018.

H. Kusharto, “Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Perilaku Campuran Beton Aspal,†2007.

A. Setiawan and A. Vanhardy, “Perencanaan Campuran Aspal Beton dengan Menggunakan Filler Portland Cement,†2010.

A. Y. Bintoro, A. D. Limantara, and S. Winarto, “EVALUASI KEKUATAN CONCBLOCK DENGAN AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR DARI TEMPURUNG KELAPA,†Jurmateks, vol. 1, no. 1, pp. 160–171, 2018.

D. Kartikasari and S. D. Hartantyo, “Penggantian Filler Dengan Fly Ash Dan Serbuk Batu Bata Pada Campuran Aspal (Ac-Wc) Filler Replacement With Fly Ash and Brick Powder in Mix of Asphalt (Ac-Wc),†UKaRsT, vol. 1, no. 1, p. 9, 2017, doi: 10.30737/ukarst.v1i1.259.

H. C. Hardiyatmo, “Perkerasan Jalan Beton Dengan Menggunakan Sistem Pelat Terpaku.†.

Departmen Pekerjaan Umum, Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) Untuk Jalan Raya. 2010.

S. Winarto and Z. Lubis, “Campuran aspal panas menggunakan metode Konten RAP Tinggi dengan penambahan sasobit,†UKaRsT, vol. 1, no. 2, pp. 120–128, 2017.

M. Aminuddin, A. I. Candra, and Y. C. S, “JOB MIX LASTON (AC-BC) MENGGUNAKAN BUBUK GYPSUM DAN ABU BATA MERAH,†Jurmateks, vol. 1, no. 2, pp. 325–335, 2018.

Kimpraswil, “Spesifikasi Umum Perkerasan Aspal,†2002.

E. Nurfadzilah, S. Winarto, and Y. C. SP, “ANALISA JALAN RING ROAD NGAWI STA 3+200 – STA 6+200 KABUPATEN NGAWI PROPINSI JAWA TIMUR,†Jurmateks, vol. 1, no. 1, pp. 33–43, 2018.

B. Marga, “Perkerasan Aspal, Spesifikasi Umum Divisi VI Revisi 3.†Jakarta, 2010.

Maryanto, S. Winarto, and L. D. K, “STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KUNINGAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-225,†Jurmateks, vol. 1, no. 1, pp. 76–90, 2018.

AASHTO, “Standard Specifications for Transportation Materials and Methods of Sampling and Testing and AASHTO Provisional Standards,†1990.

S. Sukirman, Beton Aspal Campuran Panas. 2016.

D. U. Sudarsono, “Rencana Campuran (Mix Design),†p. 1993, 1993.

H. . Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi,†pp. 1–5, 2008.

Direktorat Jendral Bina Marga, “Perencanaan Geometrik Jalan,†Departemen Pekerjaan Umum. 2017.

Direktorat Jendral Bina Marga, “Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston),†no. September, 1981.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2019-05-25

Issue

Section

Articles