Pencegahan Stunting di Medokan Semampir Surabaya Melalui Modifikasi Makanan Pada Anak

Penulis

  • Idham Choliq Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadyah Surabaya
  • Dede Nasrullah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadyah Surabaya
  • Mundakir Mundakir Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadyah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/hm.v1i1.4544

Abstrak

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017 (Kemenkes, 2018). Pada tahun 2015, hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) prevalensi stunting di Jawa Timur 27,1% dan di Surabaya adalah 20,3% (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Kelurahan Medokan Semampir Sebagai wilayah mitra program ini merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Keputih Surabaya. Di sana stunting masih menjadi masalah serius. Berbasarkan data di 2017 prevalensi stunting sebesar 30,48% di Kelurahan Medokan Semampir. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian stunting adalah makanan pengganti asi (MP-ASI) yang kurang tepat dan sehat. Pola makan ibu dapat berkontribusi dalam meningkatkan angka kejadian stunring. Ibu memiliki tanggung jawab utama untuk memilih, menyiapkan, dan menyajikan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah gizi anak stunting. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah modul pembuatan menu modifikasi makanan sehat, produk makanan dan meningkatkan status kesehatan keluarga terutama anak. Dengan upaya perbaikan gizi berbasis modifikasi makanan pengganti asi (MP-ASI) yang ekonomis serta menarik yang memiliki manfaat meningkatkan status kesehatan anak diharapkan angka stunting dapat dikurangi dan masyarakat juga bisa memperoleh keuntungan dari program tersebut.


Kata Kunci : Makanan, Pemberdayaan, Stunting

Referensi

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617

Hasan, M., Islam, M. M., Mubarak, E., Haque, M. A., Choudhury, N., & Ahmed, T. (2019). Mother’s dietary diversity and association with stunting among children <2 years old in a low socio-economic environment: A case–control study in an urban care setting in Dhaka, Bangladesh. Maternal and Child Nutrition, 15(2), 1–8. https://doi.org/10.1111/mcn.12665

Hasandi, L. A., Maryanto, S., & Anugrah, R. M. (2019). JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019. 11(25), 29–38.

Hinnouho, G. M., Bernstein, R. M., Barffour, M. A., Arnold, C. D., Wessells, K. R., Ratsavong, K., … Hess, S. Y. (2019). Impact of two forms of daily preventive zinc or therapeutic zinc supplementation for diarrhea on hair cortisol concentrations among rural laotian children: A randomized controlled trial. Nutrients, 11(1). https:// doi.org/10.3390/nu11010047

Kemenkes. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 301(5), 1163–1178.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku saku pemantauan status gizi.

Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017, 7–11. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 KABUPATEN/ KOTA PRIORITAS UNTUK INTERVENSI ANAK KERDIL (STUNTING).

Unduhan

Diterbitkan

2020-04-04

Terbitan

Bagian

Artikel