Dampak Jenis Cacing Tanah Dan Jenis Kotoran Ternak Terhadap Kualitas Vermikompos

Ashary Nur Ramadhan, Setyo Budi, Rossyda Rossyda

Abstract


Cacing tanah merupakan organisme makro fauna yang memiliki potensi dan peran yang besar dalam perbaikan di dalam tanah, baik melalui perannya sebagai decomposer maupun melalui kotoran yang dihasilkan (vermicompost). Namun setiap jenis cacing memiliki perbedaan kualitas dalam decomposisi dan juga perbedaan pada kotoran yang dihasilkan (vermicompost). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas dan efisiensi pada berbagai jenis cacing tanah dalam proses dekomposisi media dan menguji kualitas vermikompos pada bahan baku kotoran ternak memenuhi strandarisasi pupuk organik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah jenis kotoran ternak yaitu kotoran  sapi dan kotoran kambing. Faktor kedua yaitu jenis cacing tanah Pheretima asiatica, Perionyx excavatus, dan Lumbricus rubellus, tahap selanjutya yakni analisis laboratorium. Data yang dihasilkan dari analisa lapangan dan laboratorium dianalisis dan disajikan secara sistematis berupa grafik dan Tabel. Tabel dan grafik berisi tentang parameter kimia, dan kualitas kandungan dari vermikompos oleh cacing tanah. Cacing tanah jenis Perionyx excavatus memiliki kualitas lebih baik dalam decomposisi karena tipe cacing tanah yang agresif, sehingga kualitas vermikompos yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan dengan jenis cacing tanah Pheretima asiatica dan Lumbricus rubellus.


Keywords


cacing tanah, vermikompos, Pupuk Organik

Full Text:

PDF

References


Ansyori, M. Khoirul. 2015. Vermikomposting Menggunakan Cacing Tanah Pheretima sp. untuk Meningkatkan Kandungan Unsur Hara pada Media Tanam Limbah Padat Industri Kertas.Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.

Apriyanto. 2017. Peranan Kelompok Peternak Sapi Potong Satwa Mulya Terhadap Keberdayaan Rumah Tangga Peternak di Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Cahaya, dan A., Nugraha D. 2009. Pembuatan Kompos dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayuran dan Ampas Tebu). Semarang: Teknik Kimia Universitas Diponegoro.

Cochran. n.d. Vermicomposting: Composting With Worms. University of Neskraba–Lincoln Extension In Lancaster Country, Canada.

Das, S., Goswami, L., & Bhattacharya, S. S. 2020. Vermicomposting. In Current Developments in Biotechnology and Bioengineering. Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/b978-0-444-64309-4.00003-9.

Devia, Chaichi, dan Khwairakpamb, Meena. 2020. Bioconversion of Lantana camara by vermicomposting with two different earthworm species in monoculture. Department of Civil Engineering, National Institute of Technology Meghalaya, Meghalaya, India.

Edwars, C. A. A. J. R. L. 1977. Biology of Earthworms. New York: Chapman and Hall.

Fatahillah. 2017. Uji Penambahan Berbagai Dosis Vermikompos Cacing (Lumbricus Rubellus) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.). Jurnal Biotek, 5(2), 191–204.

Gliessman. 2007. The Ecological Sustainable Food System. Santa Cruz: University of California.

Gustiani, E., dan Gunawan, A. 2002. Membuat Kompos Kotoran Sapi Lebih Berkualitas. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr274054.pdf.

Hanafiah. 2005. Biologi Tanah. Ekologi dan Makrobiologi Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hapsari. 2013. Kualitas dan Kuantitas Kandungan Pupuk Organik Limbah Serasah dengan Inokulum Kotoran Sapi secara Semianaerob. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hardjowigeno. 2010. Ilmu Tanah, 288. Jakarta: Akademika Pressindo.

Hartatik dan Widowati. 2006. Pupuk Kandang, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

Harwi Kusnadi dan Hendri Suyanto. 2015. Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi. Bengkulu: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bengkulu.

Hegner, R. W. & J.G., Engeman. 1978. Invertebrate Zoology. Mac Milan. New York. pp. 616.

Huda, S., dan Wikanta, W. 2017. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik Sebagai Upaya Mendukung Usaha Peternakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Mandiri Jaya Desa Moropelang Kec. Babat Kab. Lamongan.

Isroi, dan Yuliarti. 2008. Kompos. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.

Latupeirissa, E. 2011. Pengaruh Pemberian Fermentasi Urine Ternak Sapi Dan Rizho Starter Terhadap Populasi Dan Biomassa Cacing Tanah Dan Kualitas Vermikompos. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Lopes, C., Herva, M., Franco-Uria, A., dan Roca, E. 2011. Inventory of heavy metal content in organik waste applied as fertilizer in agriculture: evaluating the risk of transfer into the food chain. Environ Sci Pollut Res.

Lubis. 2011. Keberadaan Cacing Tanah pada Berbagai Penggunaan Lahan Pertanian dan Pemanfaatannya untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Ultisol dan Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.). Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nugraha, P., dan Amini, N. 2013. Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. 2:193–197.

Patterson. 2004. The Worm Guide A Vermicompost Guide for Teachers. California: The California Intergested Waste Management Board.

Rekhina. 2012. Pengaruh Pemberian Vermikompos dan Kompos Daun Serta Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Barssica juncea ‘Toksakan’). Yogyakarta. Departemen Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sanchez-Hernandez, Juan C., dan Domínguez, J. 2019. Dual Role of Vermicomposting in Relation to Environmental Pollution. Bioremediation of Agricultural Soils. CRC Press, pp. 217.

Sapto. 2011. Mendulang Emas Hitam Melalui Budu Daya Cacing Tanah. Yogyakarta: Lily Publisher.

Saraswati, R., Heru, R., Tentara, J., No, P., & Barat, J. 2017. Percepatan Proses Pengomposan Aerobik Menggunakan Biodekomposer/Acceleration Of Aerobic Composting Process Using Biodecomposer. Perspektif, 16(1), 44–57. https://doi.org/10.21082/psp.v16n1.2017.44-57.

Siboro, E.S., dan Herlina, N. 2013. Pembuatan Pupuk Cair dan Biogas dari Campuran Limbah Sayuran. Jurnal Teknik Kimia, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Sinha. 2010. Vermiculture Technology Reviving the Dreams of Sir Charles Darwin for Scientific Use of Earthworms in Sustainable Development Programs. Technology and Investment, 155-172.

Sondang. 2013. Keunikan Makrofauna Cacing Tanah.http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/03/CACING-TANAH.pdf.

Subekti. 2015. Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi (Komposting). Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Subowo. 2008. Aktivitas Cacing Tanah (Pheretima Hupiensis) pada Bahan Tanah Ultisol Lapisan Atas di Tetarium. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Sumberdaya Tanah dan Iklim, Bogor.

Sugiantoro. 2012. Harta Karun dari Cacing Tanah. Yogyakarta: DAFA Publishing.

Suriadikarta. 2005. Laporan Hasil Penelitian Standar Mutu Pupuk Organik. Bogor: Balai Penelitian Tanah.

Surya. 2013. Pengaruh Pengomposan Terhadap Rasio C/N Kotoran Ayam dan Kadar Hara NPK Tersedia serta Kapasitas Tukar Kation Tanah. Universitas Negeri Surabaya, Suraba




DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v19i2.7836

Article Metrics

 Abstract Views : 1026 times
 PDF Downloaded : 156 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Ashary Nur Ramadhan, Setyo Budi, Rossyda Rossyda

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Agrium

ISSN 1829-9288 (Print)

ISSN 2655-1837 (Online)

Published by Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh
Website : http://ojs.unimal.ac.id/index.php/agrium
E-mail : agrium@unimal.ac.id

Creative Commons License

Jurnal Agrium is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
(c) Author 2018 all rights reserved

Jurnal Agrium Statistics