KETAKSAAN IDENTITAS GENDER DALAM CERPEN "SAYA DI MATA SEBAGIAN ORANG": ANALISIS TEORI QUEER

Sarwo Ferdi Wibowo

Abstract


Abstrak

Studi tentang queer sedang berkembang pesat di dunia. Namun, dalam konteks Indonesia penelitian ini cenderung disalahpahami. Padahal dalam bidang sastra banyak karya sastra yang mengangkat persoalan yang dihadapi oleh kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi penulis Indonesia, khususnya Djenar Maesa Ayu dalam cerpen “Saya di Mata Sebagian Orang dalam mengangkat permasalahan queer di Indonesia. Metode yang akan digunakan adalah matriks heteroseksualitas dan teori queer Judith Butler sebagai pisau analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen SdMSO melucuti nuansa gender dalam kata sebagai perlawanan terhadap wacana bentukan heteronormativitas dengan wacana yang mendenaturalisasinya. Strategi ini dimaksudkan untuk meredam resistansi dari sidang pembaca dalam lingkungan yang belum cukup kondusif untuk membicarakan teori queer. Berkaitan dengan cara kerja matriks heteroseksualitas, tokoh aku dalam cerpen ini mampu mengatasi tekanan psikologis yang dihadapi dari isu di sekitarnya berkat solidaritas antar anggota queer. Hukuman sosial berupa isu malah semakin menguatkan keyakinan akan identitas gendernya tersebut.

Kata Kunci: ketaksaan gender, queer, Judith Butler, matriks heteroseksual.

 

Abstract

The study of queer is developing rapidly in the world. However in Indonesian context, this study tend to missunderstood. Yet in literture field, there is many object that raise issues that this group face. This study aims to reveal Indonesia writer strategy’s, especially Djenar Maesa Ayu in Saya di Mata Sebagian Orang shortstory in order to discuss queer issues in Indonesia. Method that used is heterosexsuality matriks and  Judith Butler’s queer theory as analysis tools. The result shows that SdMSO remove gender nuance in words as a struggle against heteronormativity discourse with another discourse that denaturalized it. This strategi aims to drown out the reader resistence in environment that not conducive yet to discuss queer theory. Related to heterosexsuality matrix, the character in this shortstory be able to overcome psychological pressure that the character face thanks to queer intragroup solidarity. Social punishment like issues instead more empowering the character confidence to his/him gender identity.

Keywords: gender ambiguity, queer, Judith Butler, heterosexual matrix.

 

 


Keywords


gender ambiguity, queer, Judith Butler, heterosexual matrix.

Full Text:

PDF

References


Ayu, Djenar Maesa. 2016. Saya di Mata Sebagian Orang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Alimi, M.Y. 2004. Dekonstruksi Seksualitas Poskolonial: Dari Wacana Bangsa Hingga Wacana Agama. Yogyakarta: LkiS.

Barry, P. 2010. Pengantar Komprehensif Teori Sastra dan Budaya terj. Widayawati dan Setyorini. Yogyakarta: Jalasutra.

Beltran, Patricia Soley. 2000. Transexualism and the Heterosexual Matrix: A Critical and empirical Study of Judith Butler’s Perfomative Theory of Gender. United Kingdom. Tesis pada Universitas Edinburgh.

Butler, Judith. 2002. Gender Trouble. New York: Taylor and Francis e-Library.

Faruk. 2002. Beyond Imagination: Sastra Mutakhir dan Ideologi. Yogyakarta: Gama Media.

Jackson, Stevi dan Jackie Jones. 2009. Pengantar Teori-Teori Feminis Kontemporer. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.

Jagger, G. 2008. Judith Butler Sexual Politics, Social Change, and The Power of Performative. New York: Routledge.

Pilcher, I.W. Jane. 2004. Fifty Key Concepts in Gender Studies. London: SAGE Publications.

Prabasmoro, Aquarini Priyatna. 2007. Kajian Budaya Feminis Tubuh , Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.

Salih, Sara. 2002. Judith Butler. London: Routledge.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v14i2.1764

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->