Legal Protection: Converting Agricultural Land To Residential Land (Legal Analysis of Agricultural Land Conversion)

Komaruddin Komaruddin* -  Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani -  Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

DOI : 10.24269/ls.v1i2.768

Indonesian population growth has increased rapidly. Therefore, it needs residential land to build schools, markets, and various public places. This condition makes land conversion increase as agricultural land in Indonesia is wide and relatively easy to be converted. However, if this happen continuously, Indonesia will face endanger of food resilience. Actually, a legal instrument, Law Number 41 of 2009 on Sustainable Food Agricultural Land Protection, is a law that prevents agricultural land conversion for the sake of national food resilience Practically, agricultural land conversion unstoppable and continuously keeps happening. Therefore, judicial approach is significantly required in to comprehensively prevent agricultural land conversion.

Keywords
Legal Protection; Conversion; Agriculture;
  1. Agus, Fahmuddin, & Irawan. (2004). Alih Guna dan Aspek Lingkungan Lahan Sawah, Dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Bogor: Puslitbang Tanah dan Agroklimat.
  2. Akbar, R. A. (2008). Skripsi Proses Pembebasan Tanah Pertanian Untuk Pembangunan Kawasan Perumahan . Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
  3. Gatot Sroe Hardono, D. (2004). Prospek Ketahanan Pangan Nasional, . Bogor: Pusat Analisa Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
  4. Hakim, A. (2002). Ekonomi Pembangunan(Edisi Pertama. Yogyakarta: Econesia.
  5. Hubermann, M. d. (t.thn.). Analisis dan Kualitatif (terjemahan). Jakarta: UI Press.
  6. Moleong, L. j. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  7. Mubyarto. (1996). Pengantar Ekonomi Pembangunan Pertanian (Edisi Ke 3). Jakarta: LP3ES.
  8. Muhadjir Utomo, D. (1992). Pembangunan dan pengendalian alih fungsi lahan. Lampung: Universitas Lampung Press.
  9. Mustofa, Z., & Santosa, P. B. (2011). Tesis Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Demak. Purwokerto: Universitas Diponegoro.
  10. Nursaid. (2011). Kebijakan Alih Fungsi Lahan Sawah Ke Penggunaan Non Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian UGM, 12, 1.
  11. Pasrour, E. C., & Gardner, B. L. (1993). Agriculture and The State: Market Processes and Bureucracy. Washington: Plowshares and Pork Barrels.
  12. Setiadi, C. G. (t.thn.). Tinjauan Hukum Mengenai Alih Fungsi Lahan Pertanian Dihubungkan Dengan Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Bekelanjutan Juncto Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Bandung: UNIKOM.
  13. Setiawan, H. P. (2000). Alih Fungsi (Konversi) Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Kasus Di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran Kota Samarinda. Jurnal Sosiatri-Sosiologi Unmul, 4, 4.
  14. Sihaloho, M. (2009). Tesis Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agrarian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  15. Siswi, R. D. (2011). Skripsi, Kajian Yuridis Pelaksanaan Izin Alih Fungsi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian di Kabupaten Madiun. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
  16. Soekanto, S. (2006). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
  17. Sumaryanto, D. (2016). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap pelestarian Swasembada beras dan sosial Ekonomi Petani, Prosiding Disampaikan Dalam Lokakarya “Persaingan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Air dan Lahan”. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Institute Pertanian Bogor.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2017-12-13
Published: 2017-12-13
Section: Articles
Article Statistics: