Penerapan Community Based Tourism (CBT) Berbasis Modal Sosial dalam Pengembangan Objek Wisata Sumber Biru Wonomerto

Nensy Triristina, Yunita Rizki Pujiyanti, moch Mubarok Muharam

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Desa Wonomerto dalam penerapan CBT di wisata Sumber Biru Kecamatan Wonosalam Jombang. Modal sosial tersebut berupa peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mengembangkan wisata Sumber Biru, ditengah-tengah kemajemukan yang ada. Studi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini memperoleh data primer melalui wawancara mendalam terhadap 5 informan yang berasal dari beberapa unsur, yakni kepala desa, ketua BUMDes, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi tertulis di media online, jurnal dan buku. Penelitian ini berpendapat bahwa penerapan CBT dalam mengembangkan obyek obyek wisata Sumber Biru adalah tepat, karena selain dapat membuat lingkungan menjadi sehat dan asri namun dapat meningkatkan perekonomian warga lokal setempat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBT obyek wisata Sumber Biru dapat berkembang karena adanya kesadaran, kepedulian dan tanggung jawab dari penggiat lingkungan dan masyarakat. Selain itu, kekompakan tokoh agama yang terbina secara turun-temurun menjadi unsur penting dalam menciptakan kehidupan bertoleransi antar umat beragama untuk mendukung pembangunan desa melalui pariwisata.


Keywords


Community Based Tourism, tourist attraction,religious leaders

Full Text:

PDF

References


Arifin A.P.R. 2017. Pendekatan Community Based Tourism dalam Membina Hubungan Komunitas di Kawasan Kota Tua Jakarta. Jurnal Visi Komunikasi, 16(01), 111–130.

Babaei, Hamidreza, & et all. (2012). Bonding, Bridging and Linking Social Capital and Emporwerment among Squatter Settelements in Tehran, Iran. World Applied Sciences Journal, 17, 119–126.

Basalama, Z. (2019). Peran Modal Sosial dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Desa (Studi Pada BUMDesa Kerto Raharjo, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 8(2).

Budiardjo, M. (1972). Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka.

Crangle, S. (2013). Phenomenology and Affect: Modernist Sulking. In J. Rabate (Ed.), A Handbook od Modernism Studies (pp. 327–346). John Wiley and Sonc, Inc.

Dinshaw, C. (2013). Ecology. In M. Turner (Ed.), A Handbook of Middle English Studies (pp. 347–362). Wiley-Blacwell.

Flahertty, M. G. (2012). Fenomenologi. In B. S. Turner (Ed.), Teori Sosial Klasik Sampai Posmodern (pp. 360–389). Pustaka Pelajar.

Friedmann, J. (1992). Empowerment: The Politics of Alternative Development. Cambridge: Blackwell.

Gaus, G. F. & K. C. (2012). Handbook Teori Politik. Nusa Media.

Hausler, N. (2005). Planning for Community Based Tourism- A Complex and Challenging Task. The International Ecoutourism Society.

Hwang, D., & William, P. (2017). Social Capital and Collective Action in Rural Tourism. Journal of Travel Research, 56(1).

Kemenparekraf. (2020). Rencana Strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020-2024.

Khalikin, A. (2017). . Pengembangan Wadah Kerukunan dan Ketahanan Masyarakat Lokal di Kec. Banjarmasin Tengah. Jurnal Harmoni, 23.

Kollmuss, A., & Julian, A. (2002). Mind the Gap: Why do People Act Environmentally and What are the Barriers to Pro-Environtmental Behaviour. Environmental Education Research, 8(3).

Kurki, M. (2013). Karl Marx. In N. V. Edkins, Jenny & Williams (Ed.), Teori-Teori Kritis Menantang Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Pustaka Pelajar.

Liu, J., Qu, H., Huang, D., Chen, G., Yue, X., & Zhao, X. (2014). The Role of Social Capital in Encouraging Residents’ Pro-environtmental Behaviours in Community Based Ecotourism. Tourism Management, 41, 190–201.

Martin, Judith N & Nakayama, T. K. (2010). Intercultural Communication in Contexts. McGraw-Hill.

Mast, Jerald & College, C. (2013). Politik Lingkungan Internasional. In M. Ishiyama & Breuning (Ed.), Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad ke-21 Jilid 1 (pp. 726–740). Kencana Prenada Media Group.

Ngurah, I. D. G., & Utama, M. S. (2018). Peran Modal Sosial, Potensi Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat pada Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Srategis Pariwisata Lebih. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 1647–1666. https://doi.org/10.24843/EEB.2018.v07.i06.p06

Nurhidayati, S. E., & Fandeli, C. (2012). Penerapan Prinsip Community Based Tourism (CBT) dalam Pengembangan Agrowisata di Kota Batu, Jawa Timur. Jejaring Administrasi Publik, 4(1).

Parekh, B. (2018). Rethinking multiculturalism: Keberagaman budaya dan teori politik = Rethinking multiculturalism: cultural diversity and political theory. Universitas Indonesia Library; Kanisius. http://lib.ui.ac.id

Porawouw, R. (2016). Peran Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Pembangunan (Studi di Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung). Politico: Jurnal Ilmu Politik, 3(1).

Putnam, R. (2000). Social Capital: Measurement and Consequences. Kennedy School of Government.

Putri Raflesia Arifin, A. (2017). Pendekatan Community Based Tourism dalam Membina Hubungan Komunitas di Kawasan Kota Tua Jakarta. Jurnal Visi Komunikasi, 16(01), 111–130.

Ronal. (2004). Tokoh Agama dalam Masyarakat. Rineka Cipta.

Rosen, A. M. (2013). Perbandingan Politik Lingkungan dan Konlik. In M. Ishiyama, John T & Breuning (Ed.), Ilmu Politik Dalam Paradigma Abad ke-21 Jilid 1 (pp. 402–411). Kencana Prenada Media Group.

Ruiz-Ballesteros, E. (2011). Socio-ecological Resilience and Community-Based-Tourism: An Approach from Aqua Blanca, Ecuador. Tourism Management, 32(3), 655–666. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2010.05.021

Sayuti. (2016). Modal Sosial dalam Organisasi. Jurnal Transformasi Pemerintahan, 8(2), 111–118.

Setyaningsih, W. (2010). Community based tourism. Unspress.

Silbey. (2012). Studi Teknologi dan Sains: Dari Kontroversi ke Teori Sosial Poshumanis. In B. S. Turner (Ed.), Teori Sosial Klasik Sampai Posmodern (pp. 758–794). Pustaka Pelajar.

Stake, R. (2011). Studi Kasus Kualitatif. In Y. S. Denzin, Norman K & Lincoln (Ed.), The Sage Handbook of Qualitatif Research (pp. 479–495). Pustaka Pelajar.

Suandi. (2014). Hubungan Modal Sosial dengan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga di Daerah Perdesaan Jambi. Jurnal Komunitas, 6(1).

Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Handbook. Rest Project.

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Gavamedia.

Syahra, R. (2003). Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 5(1).

Syahriar, G. H. & Darwanto. (2015). Modal Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata (Kasus Daerah Obyek Wisata Colo Kabupaten Kudus). Eko-Regional, 10(2), 126–138.

Thobias, Erwin, A. K., Tungka, & Rogahang, J. J. (2013). Pengaruh Modal Sosial Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Suatu Studi Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud). Acta Diurna, 1–23.

Venetoulis, Jason & Talbert, J. (2010). Refining The Ecological Footprint. In R. Ukaga, Okechkwu, Maser, Chris & Mike (Ed.), Sustainable Development Principles,Framework adn Case Studies (pp. 57–94). CRC Press Taylor& Francis Young.

Wijaya, A. A. M., & Salam. (2019). Modal Sosial untuk Pengembangan Organisasi: Studi Pada Aisyiyah Kota Baubau. Sang Pencerah, 5(1), 7–18.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jel.v13i1.14206

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik Counter:

 

Flag Counter

Indexed by :