KENYAMANAN TERMAL GEDUNG SETDA KUDUS

Farid Firman Syah(1*), Muhammad Siam Priyono Nugroho(2)

(1) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Indonesia memiliki iklim tropis yang lembab sehingga suhu dan kelembaban udaranya sangat tinggi. Kondisi udara tersebut dapat berpengaruh terhadap produktifitas kerja. Jalan pintas yang sering ditempuh adalah penggunaan pendingin udara. Pengkondisian udara secara alami semestinya diupayakan untuk ditempuh agar biaya operasional bangunan dapat ditekan. Penelitian mengenai kenyamanan termal ini dilakukan di suatu komplek gedung pemerintahan dengan studi kasus di Gedung Setda Kudus untuk mengetahui kondisi termal di ruang kerja. Metode yang dilakukan adalah pengukuran lapangan dan analisis berdasarkan teori kenyamanan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi termal di dalam bangunan tidak memenuhi syarat dan harus dilakukan upaya-upaya perbaikan.

Full Text:

PDF

References

Boutet, Terry S. ,1987, Controlling Air Movement, New York: McGraw-Hill Book Company.

Departemen Pekerjaan Umum ,1993, Standar Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi Pada Bangunan Gedung, Bandung: Yayasan LPMB.

Egan, M. David, 1975, Concept in Thermal Comfort, London: Prentice-Hall International.

Houghton dan Yaglou, 1923, dalam ‘Determining Lines of Equal Comfort’, Transactions of America Society of Heating and Ventilating Engineers Vol. 29

Lippsmeier, Georg ,1994, Building in the Tropics (terj.),Jakarta: Erlangga.

Mangunwijaya, Y.B., 1988, Pengantar Fisika Bangunan, Jakarta: Djambatan

Szokolay S.V, et. al ,1973, Manual of Tropical Housing and Building, Bombay: Orient Langman.

http://www.kudus.go.id/, Peta Wilayah Kota Kudus, diakses pada tanggal 20 Oktober 2011

Article Metrics

Abstract view(s): 1703 time(s)
PDF: 1085 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.