Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kompetensi interpersonal antara anak-anak panti asuhan yang diasuh dengan sistem pengasuh tradisional dan anak-anak panti asuhan yang diasuh dengan sistem pengasuhan ibu asuh.

Subjek yang dijadikan sampel pada penelitian ini sebanyak 80 anak (masing-masing sistem 40 anak) yang ada pada tahap perkembangan kanak-kanak akhir (berusia sembilan sampai 12 tahun), masih sekolah di sekolah dasar dan tinggal sekurang-kurangnya selama satu tahun di panti asuhan yang menggunakan salah satu dari dua sistem pengasuhan yang telah disebutkan di atas.

Alat ukur yang dipakai pada penelitian ini yang telah dinyatakan valid dan reliabel adalah: (a) angket persepsi tingkat demokratisasi pola asuh (koefisien validitas yang bergerak antara 0.266 sampai 0.596 dengan koefisien relibilitas sebesar 0.847) dan (b) angket kompetensi interpersonal (koefisien validitas bergerak antara 0.252 sampai 0.618 dengan koefisian teliabilitas sebesar 0.884).

Dari hasil penelitian analisis data dengan analisis varians satu jalur diperoleh hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan tingkat kompetensi interpersonal anak-anak yang diasuh dengan sistem pengasuhan tradisional dan antara anak-anak yang diasuh dengan sistem pengasuhan ibu asuh (F=1.837:p= 0.176). Dengan melihat rerata emperik yang lebih besar daripada rerata hipotetik,dapat disimpulkan bahwa anak-anak pada kedua sistem pengasuhanmemiliki tingkat kompetensi interpersonal yang sama tinggi (rerata hipopetik=22.5, rerata empirik sistem tradisional 35.625 dan sistem ibu asuh = 34.375)

 

kata kunci: Kompetensi interpersonal, sistem pengasuhan tradisoanal,sistem pengasuhan ibu asuh

Article Details