Main Article Content

Abstract

Gunung Kidul merupakan Kabupaten yang berada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai perkembangan paling pesat dalam hal pengembangan destinasi wisata dan obyek wisata diantara satu kota dan empat kabupaten lainnya di DIY sehingga hal ini menjadi latar belakang Pengabdian dilaksanakan di Kalurahan Giriasih Kapanewon Purwosari Kabupaten Gunung Kidul. Kalurahan Giriasih sendiri memiliki destinasi unggulan yaitu Telaga Bembem. Telaga ini merupakan satu satu nya telaga di Kapanewon Purwosari yang tidak surut/ kering saat musim kemarau. Tujuan yang ingin dicapai dari Pengabdian ini adalah mengembangkan Telaga Bembem menjadi destinasi wisata dan diharapkan akan dapat mendorong program kerja terpadu dari pengelola yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan lebih menghidupkan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kalurahan Giriasih dengan pengembangan wisata air di telaga bembem. Metode Pengabdian untuk mencapai tujuan tersebut adalah rembug warga pengembangan wisata air di telaga bembem, penyuluhan dan penggalian potensi desa untuk penggembangan wisata, pelatihan guide dan pemasaran bagi anggota POKDARWIS serta evaluasi pasca pelaksanaan untuk menyiapkan Kalurahan Giriasih sebagai desa wisata.

Keywords

APBDes Giriasih Telaga Bembem Water Tourism

Article Details

References

  1. Giriasih. (2018), Gunung Kidul, KKN UII 57 Tahun 2018.
  2. Hadiwijoyo, S.S. (2012). Perencanaan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat (sebuah konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2012). Pedoman kelompok sadar wisata. Jakarta: Kemenpar & Ekraf.
  4. Novaria, R., & Rohimah, A. (2017). Pengembangan community based tourism sebagai strategi pemberdayaan masyarakat dan pemasaran pariwisata di Wonosalam kabupaten Jombang. Prosiding Seminar dan Call for Paper 20-21 Oktober 2017. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  5. Primadany, S. R., Mardiyono., & Riyanto. (2013). Analisis strategi pengembangan pariwisata daerah (studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Adiministrasi Publik, 1(4), 135-143.
  6. Syafi’i, M., & Suwandono, D. (2015). Perencanaan desa wisata dengan pendekatan community based tourism (CBT) di desa bedono, kecamatan sayung, kabupaten demak. Jurnal Ruang, 1(2), 51-60.
  7. Sanusi, H., & Hidayah, A. K. (2015). Pengkajian potensi desa dengan pendekatan partisipatif di desa mawai indah kecamatan batu ampar kabupaten kutai timur. Jurnal Agrifor, 14(2), 185-196.
  8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
  9. Zakaria, F., & Suprihardjo, R. D. (2014). Konsep pengembangan kawasan desa wisata di desa bandungan kecamatan pakong.