PEMICUAN STBM PILAR CTPS PADA MASYARAKAT DI DUSUN PRINGGOLAYAN

Authors

  • Musfirah Musfirah Universitas Ahmad Dahlan
  • Gita Rosa Damayanti Universitas Ahmad Dahlan
  • Nia Octa Wardani Universitas Ahmad Dahlan
  • Miftahul Zannah Cahyani Putri Universitas Ahmad Dahlan
  • Sheila Savitri Universitas Ahmad Dahlan
  • Afifah Nur Salsabila Universitas Ahmad Dahlan
  • Aulia Puspa Arini Basyaroh Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.12928/jp.v4i2.1965

Keywords:

CTPS, STBM, korona, mitigasi

Abstract

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Saat ini pemerintah dengan gencar mensosialisasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada pilar II di RT 03 dan RT 11 Dusun Pringgolayan belum tercapai dengan baik. Pelaksaaan pilar II sebanyak 114 KK dari 139 KK (82%). Kurangnya pengetahuan tentang cara cuci tangan dengan benar adalah faktor utama tidak terlaksananya pilar II yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Tanpa disadari perilaku tersebut bisa menyebabkan  timbulnya penyakit berbasis kesehatan lingkungan seperti diare. Kasus diare terdapat di RT 03 maupun RT 11. Untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih luas maka dilakukan kegiatan PPM ini. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi mengenai cara cuci tangan dengan benar. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan berupa pemasangan media promosi kesehatan berupa banner. Hasil dari kegiatan tersebut adalah adanya perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan dan dampaknya yaitu warga menjadi lebih paham mengenai pilar II STBM yaitu mengetahui cara cuci tangan dengan benar dan mengetahui penyakit berbasis kesehatan lingkungan yang mudah terjadi akibat dari higiene dan sanitasi yang buruk. Bahkan CTPS sebagai langkah mitigasi sederhana dalam mencegah penularan Virus Covid-19 atau dikenal korona yang merebak di Indonesia saat ini.

Author Biography

Musfirah Musfirah, Universitas Ahmad Dahlan

Kesehatan Masyarakat

Peminatan Kesehatan Lingkungan

References

Abidah, Y. N., & Huda, A. (2018). Pelaksanaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di Sekolah Luar Biasa. Jurnal Ortopedagogia, 4(November), 87–93.
Darajat, T. M. (2015). Poster dan Banner Sebagai Media Informasi Bakti Sosial di Kampung Masjid Dusun Lemah Duhur Gunung Bunder 1 - Bogor. Jurnal Abdimas, 1(2), 55–67.
Fazriyati, W. (2013). Kebiasaan CTPS di RS tekan infeksi nosokomial. (Online). http://health.kompas.com/read/2013/09/ 26/1643106/Kebiasaan.CTPS.di.RS. Tekan.Infeksi.Nosokomial. diakses tanggal 10 Maret 2020 di Yogyakrta.
Febriani W., Samino, Sari, N., (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Jurnal Dunia Kesmas, 5(3), 121–130.
Indriyani, Y., Yuniarti, dan Latif, R.V.N. (2016). Kajian Strategi Promosi Kesehatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Unnes Journal of Public Health, 5(3), 240–251.
Kasjono, H. S., Pujiyati, N. E., & Widyantoro, W. (2017). Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Melaksanakan 5 Pilar STBM di Sorowajan Bantul. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Manlaknis STBM : Pedoman Teknis Pelaksanaan Teknis STBM Tahun 2012. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. (2014).Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia. (Internet). http://www.depkes.go.id/resources/downlod/pusdatin/infodatin/infodatinckps.pdf., diakses tanggal 10 Maret 2020 di Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. MCA-Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Natsir, M. F. (2018). Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupaten Jeneponto. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), 1–9.
Nugraha, M. F. (2015). Dampak Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Pilar Pertama di Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. 3(2014), 44–53.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rikesdas, (2013). Kementrian Kesehatan Indonesia. (Internet). http://www.depkes.go.id/resources/downlod/general/hasil%20Rikesdas%20213.pdf., diakses tanggal 5 Maret 2020 di Yogyakarta.
Rita, A., (2020). Tak Perlu Panik Cari ”Hand Sanitizer”, Cukup Cuci Tangan dengan Sabun atau Semprot Alkohol. (Internet), https://bebas.kompas.id/baca/metro/2020/03/03/ctak-perlu-panik-cari-hand-sanitizer-cukup-cuci-tangan-dengan-sabun-atau-semprot-alkohol/, diakses tanggal 5 Maret 2020 di Yogyakarta.
STBM Kemenkes RI, (2014). Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-Dunia v.s Pendidikan Anak sejak Dini. (Internet). http://stbm.kemkes.go.id/app/news/8621/hari-cuci-tangan-pakai-sabun-se-dunia-vs-pendidikan-anak-sejak-dini, diakses tanggal 5 Maret 2020 di Yogyakarta.
Syahrizal. (2018). Pengaruh Perilaku Ibu Tentang Program STBM Terhadap Kejadian Diare pada Balita ( The influence of mother ’ s behavior on community-based sanitation program on the incidence of diarrhea in infants ). Jurnal AcTion:Aceh Nutrition Journal, 3(1), 48–56. https://doi.org/10.30867/action.v3i1.9

Downloads

Published

2020-07-05

Issue

Section

Articles